AKUNTANSI INTERNASIONAL
Sudut
Pandang Sejarah Akuntansi Internasional
Awalnya, Akuntansi dimulai dengan sistem
pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan
15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal
penciptaan akuntansi. Akuntansi moderen dimulai sejak double entry accounting
ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan
berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th
1447).
Luca
Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli
matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah
orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double
accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria
proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang
berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni
Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu
dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998)
“Pacioli did not claim that his ideas were original, just that he was the one
who was trying to organize and publish them. He objective was to publish a
popular book that could be used by all, following the influence of the venetian
businessmen rather than bankers”. Praktek bisnis dengan metode venetian yang
menjadi acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi
tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara eropah seperti Jerman,
Belanda, Inggris.
Luca
memperkenalkan 3 (tiga ) catatan penting yang harus dilakukan:
- Buku
Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi
bisnis.
- Jurnal,
dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum
kemudian dicatat dalam jurnal.
- Buku
Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar
merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Perkembangan
sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di
Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk
menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.
“
Pembukuan ala Italia “ kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang
zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda
mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan pemerintah Perancis
menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Tahun
1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan
tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi
di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke
seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu
model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, Sistem akuntansi
Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis.
Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran
Rusia.
Paruh
Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan
masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu
disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi
semakin terasa di Dunia Barat.
Tren
Kebijakan Sektor Keuangan Nasional
Bagi
banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik
nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
- Akuntansi
banyak digunakan diberbagai negara, tetapi masing – masing negara
menerapkan dengan standar dan praktek akuntansi yang sesuai dengan hukum
nasional.
- Terakhir, hingga saat ini terus diupayakan untuk mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan, dan auditing.
PERAN
AKUNTANSI DALAM BIDANG USAHA DAN PASAR MODAL GLOBAL
Faktor
lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional adalah
fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk
membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai bukan hal
yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui
batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru.
Menurut
peraturan di Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten perlu
melakukan hal-hal sebagai berikut.
- Proses
pendaftaran
- Menyerahkan
laporan keuangan. Mereka dapat menggunakan US GAAP, IAS atau GAAP negara
masing-masing tetapi masing-masing ada persyaratan tambahan antara lain :
a. Mengisi
Form 20-7 untuk laporan tahunan
b. Melakukan
rekonsiliasi net earning dan equity agar sesuai dengan US GAAP
c. Memberikan
disclosure sesuai US GAAP
d. Menyerahkan
laporan kuartal yang tidak perlu di audit
Akuntansi
Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan
prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar
akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan
dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan
bisnis.
Perbedaan
akuntansi internasional dengan akuntansi lain terdapat pada
a. Yang
dilaporkan adalah perusahaan multinasional (multinasional company – MNC).
b. Operasi
transaksi melintasi batas – batas negara.
c. Pelaporan
ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan.
Perbedaan
akuntansi internasional membawa sejumlah permasalahan dari sudut pandang
analisis keuangan.
A. Pertama,
sebagai usaha untuk menilai perusahaan asing, ada kecenderungan untuk melihat
pendapatan dan data finansial yang lain dari sudut pandang negara asalnya, dan
karena adanya bahaya dari mengabaikan efek dari perbedaan akuntansi. Kecuali
perbedaan signifikan yang diambil ke dalam akun, mungkin dengan beberapa
keterlibatan pernyataan ulang, ini mungkin mempunyai konsekuensi yang sangat
serius.
B. Kedua,
kesadaran dari perbedaan internasional menyarankan perlunya untuk menjadi
familiar dengan prinsip akuntansi negara asing sebagai tujuan untuk mengenal
lebih baik data pendapatan dalam konteks pengukuran.
C. Ketiga,
persoalan dari sifat yang bisa dibandingkan dan harmonisasi akuntansi yang
diulas dalam konteks dari kesempatan investasi alternatif.
Perbedaan
yang timbul disebabkan oleh:
·
pertumbuhan ekonomi,
·
inflasi,
·
sistem politik,
·
pendidikan,
·
profesi akuntan,
·
peraturan perpajakan,
·
pasar uang, dan
·
modal.
Tujuan Akuntansi
Internasional :
1. Mengidentifikasi
sejarah perkembangan akuntansi internasional
2. Memperkenalkan
berbagai perbedaan nasional dalam sistem akuntansi di dunia
3. Meringkas
evolusi bisnis sampai zaman modern
4. Membahas
pentingnya dimensi akuntansi dalam bisnis global dan topik-topik penting yang
membentuk akuntansi internasional
Berikut ini
karakteristik era ekonomi global:
1. Bisnis
internasional
2. Hilangnya
batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk
mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi
pada perusahaan multinasional
3. Ketergantungan
pada perdagangan internasional.
Akuntansi
internasional meliputi dua aspek bahasan utama yaitu deskripsi, pembandingan
akuntansi, dan dimensi akuntansi atas transaksi internasional. Pada aspek yang
pertama, akuntansi internasional membahas gambaran standar akuntansi dan
praktek akuntansi pada berbagai negara serta membandingkan standar dan praktek
tersebut pada masing-masing negara yang dibahas. Selain itu, aspek akuntansi
internasional juga membahas mengenai pelaporan keuangan, valuta asing,
perpajakan, audit internasional serta manajemen untuk bisnis internasional. Akuntansi
Internasional juga termasuk akuntansi yang bertujuan umum yang berorientasi
nasional, dalam arti luas untuk :
a) Analisa
komparatif internasional
b) Pengukuran
dari isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik bagi transaksi-transaksi bisnis
mulitnasional
c) Kebutuhan
akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional
d) Harmonisasi
keragaman pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik, organisasi,
profesi dan pembuatan standar
Klasifikasi
akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara,yaitu :
a)
Dengan Pertimbangan
Klasifikasi
dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman.
b)
Secara empiris
Klasifikasi
secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan
praktek akuntansi seluruh dunia.
Beberapa fakor
yang dapat mempengaruhi perkembangan Akuntansi Internasionai :
1.Sumber
pendanaan
2. Sistem Hukum
3. Perpajakan
4. Ikatan
Politik dan Ekonomi
5. Inflasi
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
7. Tingkat
Pendidikan
8. Budaya
Pada umumnya
Akuntansi Internasional mencakup bahasan sebagai berikut:
1. Akuntansi
Keuangan
●Studi
perbandingan standar akuntansi keuangan yang berlaku di manca negara.
●Standar
Akuntansi Internasional (International Accounting Standards).
●Permasalahan
harmonisasi standar akuntansi secara global.
2. Permasalahan
Pengukuran dan Pelaporan Akuntansi MNC (Multinational Company)
●Penjabaran
laporan keuangan anak
perusahaan yang dilaporkan dalam mata uang asing.
●Konsolidasi
laporan keuangan MNC.
●Analisis
laporan keuangan untuk tujuan evaluasi kinerja MNC.
3. Akuntansi
Perpajakan
●Transfer
pricing
●Perpajakan
Internasional
4. Akuntansi
Manajemen
●Kebijakan
pembelanjaan kegiatan usaha di luar negeri
●Analisis
investasi di luar negeri
●Manajemen
risiko valuta asing
●Evaluasi
kinerja kegiatan usaha di luar negeri
5. Auditing
●Studi
perbandingan standar audit di manca Negara.
●Studi
perbandingan praktek profesi akuntan publik di manca negara
Menjelaskan
isu-isu Akuntansi yang diciptakan oleh Perdagangan Internasional
Investasi
asing langsung (fdi) dapat berupa pembentukan baru operasi di negara asing
(greenfield investasi) dan investasi dalam operasi yang ada di negara asing
(akuisisi). Fdi ini terjadi pada saat perusahaan berinvestasi dalam operasi
bisnis pada negara asing sebagai alternatif untuk mengekspor dari pemasok dan
ataupun mengimpor pada pelanggan yang berada di negara asing.
Isu utama yang
diciptakan fdi ini adalah mengenai kebutuhan untuk :
a. Mengkonversi dari lokal ke us
gaap sejak pencatatan akuntansi yang pada biasanya disusun dengan menggunakan
gaap lokal.
b. Menerjemahkan dari mata uang
lokal ke dolar as sejak catatan akuntansi padahal biasanya disusun dengan
menggunakan mata uang lokal. Selain itu secara konsep ,dimungkinkan bahwa suatu
perusahaan multi nasional memiliki lebih dari satu mata uang fungsional karena
dalam prakteknya maka diperlukan seleksi mata uang fungsional.
Terdapat alasan
untuk foreign Investment langsung adalah :
1.
Tingkatkan Sales dan Profits
Penjualan
internasional mungkin saja satu sumber margin keuntungan lebih tinggi atau laba
tambahan melalui penjualan tambahan.
2.
Masuk Rapidly Growing atau Emerging Markets
Investasi
langsung yang asing adalah makna untuk meningkatkan suatu tumpuan/kedudukan
dalam satu dengan cepat berkembang atau muncul pasar. Objektif terakhir harus meningkatkan
penjualan dan laba.
3.
Mengurangi Costs
Sebuah
perusahaan kadang- kadang bisa mengurangi biaya menyediakan barang-barang dan
layanan ke pelanggan nya melalui investasi langsung yang asing.
4.
Amankan Domestic Markets
Untuk
melemahkan satu kompetitor internasional potensial dan melindungi pasar
domestik nya, satu perusahaan mungkin memasuki pasar rumah kompetitor.
5. Amankan
Foreign Markets
Investasi
tambahan dalam suatu negara asing adalah kadang- kadang mendorong oleh suatu
kebutuhan untuk melindungi pasar itu dari kompetitor lokal.
6. Peroleh
Technological dan Managerial Know-how
Selain
dari pada melakukan riset dan pengembangan di rumah, cara lain untuk memperoleh
‘know-how’ teknologi dan managerial harus menyiapkan satu operasi dekat dengan
memimpin kompetitor.
Seperti
yang dijelaskan diatas Investasi Asing Langsung dapat menimbulkan isu-isu
Akuntansi Internasional. Investasi Asing Langsung ini erat hubungannya dengan
penjualan internasional yang merupakan sumber margin keuntungan yang lebih
tinggi atau laba tambahan melalui penjualan tambahan. Produk Unik atau
keuntungan-keuntungan teknologi dapat menyediakan satu komparatif keuntungan
bahwa satu perusahaan berharap untuk memanfaatkan dengan cara mengembangkan
penjualan di dalam mancanegara.
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DUNIA AKUNTANSI
Akuntansi
Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan
prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar
akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan
dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan
bisnis.
Beberapa
karakteristik era ekonomi global yang ada dalam akuntansi internasional antara
lain:
· Bisnis
internasional
Hilangnya
batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk
mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi
pada perusahaan multinasional
· Ketergantungan
pada perdagangan internasional
Menurut Choi dan Muller
(1998; 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi
internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu
a. faktor
lingkungan,
b. Internasionalisasi
dari disiplin akuntansi, dan
c. Internasionalisasi
dari profesi akuntansi
Selain
itu ada delapan (8) factor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi
internasional, yaitu :
1. Sumber
pendanaan
Negara yang memiliki
pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus
kas masa depan dan resiko terkait. Sedangkan dalam negara yang menerapkan
sistem berbasis kredit, memiliki fokus atas perlindungan kreditor melalui
pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. Sistem
Hukum
Dunia barat mempunyai
dua orientasi dasar yaitu hokum kode (sipil) dan hokum umum (kasus). Hokum kode
diambil dari hokum Romawi dan kode napoleon. Di Negara-negara yang menerapkan
hokum kode, aturan akuntansi digabungkan dalam hokum nasional dan cenderung
sangat lengkap serta mencakup banyak prosedur. Sedangkan hukum umum berkembang
atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus
dalam kode yang lengkap. Aturan akuntansi menjadi adaptif dan inovatif karena
ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara,
peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus
mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya guna
keperluan pajak. Namun, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah,
kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu,
yang berbeda dengan prinsip akuntansi keuangan.
4. Ikatan
Politik dan Ekonomi
Banyak Negara
berkembang yang menerapkan system akuntansi yang dikembangkan oleh bangsa lain,
entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri. Seperti contoh sistem
pencatatan double entry yang berawal di italia kemudian menyebar di Eropa;
Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah
kekuasaannya; pendudukan jerman pada saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan
plan comptable. USA memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya USA di Jepang pada
saat PD II.
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan
distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan
(tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun
perusahaan.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi
jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan
manakah yang paling utama. Masalah akuntansi seperti penilaian aktiva tetap dan
pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector manufaktur menjadi
semakin kurang penting.
7. Tingkat
Pendidikan
Standar praktik
akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan
disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative, misalnya, tidak
akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8. Budaya
Budaya berarti
nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variasi budaya
mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara.
Empat
dimensi budaya nasional, menurut Hofstede yaitu:
a.
Individualisme vs
kolektivisme merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan sosial yang
tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun dan saling
tergantung.
b.
Large vs small power
distance adalah sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu
lembaga dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak
adil dapat diterima.
c.
Strong vs weak
uncertainty avoidance adalah sejauh mana masyarakat merasa tidak nyaman dengan ambigitas dan suatu masa depan yang
tidak pasti.
d.
Maskulintas vs
feminimitas adalah sejauh mana peranan gender ditekankan daripada hubungan dan
perhatian.
Choi et. al (1998; 36) menjelaskan
sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap
pengembangan akuntansi, antara lain :
·
Sistem Hukum
Kodifikasi
standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok
dalam negara-negara yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan
akuntansi yang non legalistis oleh organisasi-organisasi professional yang
berkecimpung dalam sektor swasta lebih sesuai dengan system yang berlaku di
negara-negara hukum umum (common law).
·
Sistem Politik
Sistem politik yang ada
pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut
“mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan praktik-praktik akuntansi.
Sebagai contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20,
“diekspor” ke negara-negara persemakmuran.
·
Sifat Kepemilikan
Bisnis
Kepemilikan publik yang
besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan
pengungkapan akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang
kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank.
·
Perbedaan Besaran dan
Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
Perusahaan konglomerasi
besar yang beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam membutuhkan
teknik-teknik pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan kecil yang
menghasilkan produk tunggal. Perusahaan-perusahaan multinasional juga
membuthkan system akuntansi yang berbeda dengan sistem akuntansi
perusahaan-perusahaan domestik.
·
Iklim Sosial
Iklim sosial turut
memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia. Di
Perancis, mengarah pada pelaporan tanggungjawab sosial, sebaliknya di Swiss
masih sangat konservatif sehingga perusahaan-perusahaan besar swiss melaporkan
kondisi keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia masih sangat
berorientasi pada pajak, bahkan di beberapa Negara Amerika bagian Timur dan
Selatan, akuntansi sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok secara
sosial.
·
Tingkat Kompetensi
Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
Kompetensi atau
kemampuan manajemen bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan sangat
menentukan perkembangan akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output
akuntansi, jika manajemen bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca,
mengartikan, dan memahaminya hal tersebut tidak akan ada gunanya.
·
Tingkat Campur Tangan
Bisnis Legislatif
Regulasi mengenai
perpajakan mungkin memerlukan prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Seperti di
Swedia, dimana kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara akuntansi
sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak; ini juga merupakan situasi bagi
penilaian persediaan metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial yang
beragam juga mempengaruhi standar-standar akuntansi. Contohnya adalah kewajiban
membayar pesangon dio beberapa negara Amerika Selatan.
·
Ada Legislasi Akuntansi
tertentu
Dalam beberapa kasus,
terdapat peraturan legislative khusus untuk aturan-aturan dan teknik-teknik
akuntansi tertentu. Di AS, SEC menentukan standar-standar pengungkapan dan
akuntansi bagi perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.
·
Kecepatan Inovasi
Bisnis
Semula, kegiatan merger
dan akuisisi tidak diperhitungkan secara akuntansi, namun karena penggabungan
bisnis yang begitu popular di erofa memaksa akuntansi turut berkembang untuk
memenuhi kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.
·
Tahap pembangunan
Ekonomi
Negara yang masih
mengandalkan ekonomi pertanian membuthkan prinsipprinsip akuntansi yang berbeda
dengan negara industri maju. Di negara pertanian, tingkat ketergantungan pada
kredit dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga
akuntansi akrual yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan adalah
akuntansi kas sederhana.
·
Pola pertumbuhan
Ekonomi
Kondisi perekonomian
yang stabil mendorong peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar yang ada
sehingga memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada
negara yang kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.
·
Status Pendidikan dan
Organisasi Profesional
Karena ketiadaan
profesionalisme akuntansi yang terorganisir dan sumber otoritas akuntansi local
suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan
untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktorfaktor akuntansi dari Inggris
merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai
akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke
sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara
itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses
kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas
dipertimbangkan secara penuh
NEGARA YANG DOMINAN DALAM PERKEMBANGAN PRAKTEK
AKUNTANSI
Beberapa negara yang dominan
terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
a. Prancis
b. Jepang
c. Amerika
Serikat
Dalam
perkembangannya negara Prancis dan Jepang masih kurang dominan ketimbang
Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan akuntansi Jepang yang
dalam perkembangannya saat ini didasarkan pada IFRS yang ada.
Akuntansi
Internasional adalah dimensi internasional dalam akuntansi sebagai pengguna
(users), hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan akuntansi dari prespektif
internasional (global) serta aturan-aturan dan standar akuntansi pada beberapa
Negara.
KLASIFIKASI AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Klasifikasi
merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem
akuntansi nasional berbeda-beda. Tujuan pengklasifikasian adalah:
1. Dapat
membantu mengetahui sejauh mana suatu sistem memiliki kesamaan dan perbedaan,
2. Bentuk-bentuk
perkembangan sistem akuntansi suatu negara dibandingkan yang lain serta
kemungkinannya untuk berubah, dan
3. Alasan
mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain.
Selain
itu pengklasifikasian tersebut seharusnya juga dapat membantu dalam pengambilan
keputusan untuk menilai prospek dan problem dalam masalah harmonisasi
internasional.
Klasifikasi
akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara yaitu klasifikasi
Subjektif dan secara Empiris. Klasifikasi Subyektif yaitu klasifikasi dengan
pertimbangan bergabung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman, sedangkan
klasifikasi yang teruji secara empiris
yaitu klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk
mengumpulkan data prinsip dan prektek akuntansi seluruh dunia.
Ø Ada
4 pendekatan terhadap perkembangan akuntansi. Klasifikasi awal yang dilakukan
adalah yang diusulkan oleh Mueller pada pertengahan tahun 1960-an, yang
mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di
negara-negara Barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar:
1.
Berdasarkan pendekatan
makroekonomi, praktek akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk
meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2.
Berdasarkan pendekatan
mikroekonomi, akuntansi bekembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Tujuannya
terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan
hidup.
3.
Berdasarkan pendekatan
independent, akuntansi berasal dari praktek bisnis dan berkembang secara ad
hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan.
4.
Berdasarkan pendekatan
yang seragam, akuntansi distandariasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali
administrasi oleh pemerintah pusat.
Ø Sistem
hukum : akuntansi hukum umum dengan hukum kode
Akuntansi
juga dapat diklasifikasikan dengan sistem hukum suatu Negara,
1. Akuntansi
dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap “penyajian
wajar”, transparans dan pengungkapan
penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Pasar saham
mendominasi sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditunjukkan untuk
kebutuhan infrmasi investor luar. Akuntansi hukum umum disebut sebagai “Anglo
Saxon”.
2. Akuntansi
dalam Negara-negara hukum kode memiliki karakteristik beorientasi legalistik,
tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara
ankuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah mendominasi sumber keuangan
dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor. Akuntansi ini
disebut juga “kontinental”.
Ø Sistem
praktik : akuntansi penyajian wajar
versus kepatuhan hukum
Ada
beberapa alasan mengapa banyak perbedaan akuntansi pada tingkat nasional menjadi
semakin hilang, seperti:
1. Ratusan
perusahaan saat ini mencatat sahamnya pada bursa efek di luar Negara asal
mereka,
2. Beberapa
Negara hukum kode, secara khusus Jerman dan Jepang mengalihkan tanggung jawab
pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sector swasta
yang professional dan independent,
3. Pentingnya
pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh di seluruh dunia.
Ø Pembedaan
antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar
terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti:
1. depresiasi,
di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama
masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk
tujuan pajak (kepatuhan hukum),
2. sewa
guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan seperti
itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang
biasa (kepatuhan hukum),
3. pension
dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar)
atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja (kepatuhan
hukum).
Masalah
lain adalah penggunaan cadangan diskrit untuk meratakan laba dari satu periode
ke periode yang lain. Penyajian wajar dan substansi mengungguli bentuk
merupakan ciri utama akuntansi hukum umum. Akuntansi kepatuhan hukum drancang
untuk memenuhi ketentuan yang dikenankan pemerintah seperti perhitungan laba
kena pajak atau memenuhi rencana makroekonomi pemerintah nasional. Pengukuran
yang konservatif mamastikan bahwa jumlah yang hati-hati dibagikan. Akuntansi
kepatuhan hukum akan terus digunakan dalam laporan keuangan perusahaan secara
individu yang ada di Negara-negara hukum kode di mana laporan konsolidasi
menerapkan pelaporan dengan penyajian wajar. Dengan cara ini, laporan
konsolidasi dapat memberikan informasi kepada investor sedangkan laporan
perusahaan individual untuk memenuhi ketentuan hukum.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.academia.edu/11344249/AKUNTANSI_INTERNASIONAL