logo gundar

logo gundar

Rabu, 06 Mei 2015

LAPORAN AUDIT - PEMERIKSAAN AKUNTANSI 2 (3eb09)






LAPORAN AUDIT MANUFAKTUR
PADA PT XYZ

Pemeriksaan Akuntansi 2




 


DISUSUN OLEH :

 GITA KARINA P.I.S (23212182)
IMAS MAYAWATTI (23212653)

3EB09


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA

2015



Kepada
Yth, Bapak Simorangkir
Di Cikarang

         Kami telah melakukan audit atas Operasi dan Produksi pada PT.XYZ. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang kegiatan Operasi dan Produksi yang terjadi dalam perusahaan. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai tepat jumlah, tepat mutu, tepat hasil produksi, dan biaya yang rendah. Audit atas Operasi dan Produksi yang dilakukan diharapkan dapat memberikan saran perbaikan atas kekurangan kegiatan operasi dan produksi perusahaan agar dimasa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya.
        Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I               : Informasi Latar Belakang
Bab II              : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III             : Rekomendasi
Bab IV             : Ruang Lingkup Audit

     Dalam melakukan audit kami telah memperoleh banyak bantuan,dukungan, dan kerjasama dari berbagai pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini.



BAB I
Informasi Latar Belakang


PT. XYZ berlokasi di Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat. PT XYZ merupakan perusahaan injection Plastik bergerak dibidang manufaktur elektrik dan elektronik dengan produksi cashing TV merk A dan beberapa spare part otomotive
Susunan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
  1. Direktur Utama           : N.J.S
  2. Manager Logistic         : K.S.J
  3. General Manager         : H.J.R

Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk :
  1. Menilai apakah produk yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan pelanggan (pasar).
  2. Menilai apakah strategi serta rencana produksi dan operasi sudah secara cermat menghubungkan santara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan dengan ketersediaan sumber daya serta fasilitas yang dimiliki perusahaan.
  3. Menilai apakah strategi, rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan kelemahan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang yang dimiliki perusahaan.
  4. Menilai apakah proses transformasi telah berjalan secara efektif dan efisien.
  5. Menilai apakah penempatan fasilias produksi dan operasi telah mendukung berjalannya proses secara ekonomis, efektif, dan efisien.
  6. Menilai apakah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produksi dan operasi telah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung dihasilkannya produk yang sesuai dengan kualitas, kuantitas dan waktu yang telah ditetapkan.
  7. Menilai apakah setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi telah melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telah ditetapkan perusahaan.



BAB II
Kesimpulan Audit

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:

Kondisi :

  1. Didalam jadwal induk produksi dan penilaian penggunaan kapasitas produksi terdapat beberapa kelemahan, diantaranya: 
  2. Jadwal produksi induk tidak disusun berdasarkan penggunaan kapasitas produksi optimal. 
  3. Seluruh kapasitas yang dimiliki tidak terserap dalam rencana produksi yang telah ditetapkan.
  4. Perusahaan tidak memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki produktivitas lebih tinggi dari yang ditetapkan perusahaan, tetapi penghargaan diberikan hanya kepada karyawan yang absensinya sangat baik.
  5. Kebijakan kualitas secara tertulis tidak merinci tugas-tugas penting bagian pengendalian kualitas dan setiap karyawan tidak dilengkapi salinan kebijakan tersebut dalam aktivitasnya.

Kriteria:
  1. Jadwal produksi induk harus disusun berdasarkan penggunaan kapasitas produksi optimal.
  2. Jadwal produksi harus mampu meminimumkan :

  • Biaya persediaan
  • Biaya penyetelan (set up) mesin,
  • Kerja lembur (over time).
  • Waktu sumber daya menganggur (idle time resources), dan
  • Penentuan tingkat persediaan yang optimal.
3. Pemberdayaan dan pelibatan karyawan dalam keberhasilan perusahaan dapat menimbulkan tantangan tersendiri pada karyawan dan mendorong mereka untuk bertanggung jawab dan berprestasi. Penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang memiliki produktivitas lebih tinggi dari yang ditetapkan sangat penting dalam menunjang majunya sebuah perusahaan.

4. Kebijakan kualitas secara tertulis harus merinci tugas-tugas penting bagian pengendalian kualitas dan setiap karyawan harus dilengkapi salinan kebijakan tersebut dalam aktivitasnya, agar setiap karyawan mampu memahami tugas penting masing-masing guna mencapai tujuan perusahaan seperti yang telah ditetapkan.
Penyebab:
  1. Jadwal produksi induk tidak disusun berdasarkan penggunaan kapasitas produksi optimal melainkan sesuai permintaan customer saja.
  2. Perusahaan tidak memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki produktivitas lebih tinggi dari yang ditetapkan perusahaan.
  1. Kebijakan kualitas secara tertulis yang dimiliki perusahaan tidak merinci tugas-tugas penting bagian pengendalian kualitas.

Akibat:
  1. Seluruh kapasitas yang dimiliki tidak terserap dalam rencana produksi yang telah ditetapkan. Pada bulan tertentu bisa terserap 100%, tetapi bulan lain hanya 70%. Proses produksi tidak memenuhi target produksi sesuai dengan jadwal produksi yang telah ditetapkan.
  2. Penghargaan yang hanya diberikan kepada karyawan yang absensinya sangat baik akan mengakibatkan sebagian besar karyawan hanya akan mementingkan absensi individual tanpa mengedepankan kepentingan perusahaan dalam memenuhi tuntutan pasar. Sedangkan karyawan yang memiliki produktivitas lebih tinggi akan menurun semangatnya karena tidak adanya apresiasi atau penghargaan yang diberikan kepada mereka.
  3. Karyawan kurang memahami serta menerapkan kebijakan tersebut dalam aktivitasnya menghasilkan kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.



BAB III
Rekomendasi

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian manajemen dimasa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
  1. Kelemahan yang terjadi didalam jadwal induk produksi dan penilaian penggunaan kapasitas produksi yaitu jadwal produksi induk tidak disusun berdasarkan penggunaan kapasitas produksi optimal dan seluruh kapasitas yang dimiliki tidak terserap dalam rencana produksi yang telah ditetapkan
  2. Kelemahan yang terjadi dalam produktivitas dan nilai tambah yaitu perusahaan tidak memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki produktivitas lebih tinggi dari yang ditetapkan perusahaan.
  3. Kelemahan yang terjadi didalam Pengendalian kualitas yaitu kebijakan kualitas secara tertulis tidak merinci tugas-tugas penting bagian pengendalian kualitas dan setiap karyawan tidak dilengkapi salinan kebijakan tersebut dalam aktivitasnya.

Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Rekomendasi:
  1. Perusahaan harus menentukan rencana produksi yang lebih baik dan berdasarkan kapasitas produksi optimal sehingga diharapkan seluruh kapasitas yang dimiliki dapat terserap dalam rencana produksi yang telah ditetapkan.
  2. Penghargaan tidak hanya diberikan kepada karyawan yang absensinya sangat baik, tetapi juga harus diberikan kepada karyawan yang memiliki produktivitas lebih tinggi dari yang ditetapkan perusahaan sehingga karyawan akan lebih termotivasi dan loyal dalam bekerja pada perusahaan.
  3. Kebijakan kualitas secara tertulis yang dimiliki perusahaan harus merinci tugas-tugas penting bagian pengendalian kualitas, agar setiap karyawan mengerti tugas masing-masing, memiliki kemampuan dan kemauan dalam memahami serta menerapkan kebijakan tersebut dalam aktivitasnya menghasilkan kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pengendalian kualitas tidak cukup dipahami sebagai pengendalian proses produksi yang hanya membebankan tanggung jawab kualitas produk kepada unit kendali kualitas. Dihasilkannya produk yang mampu memenuhi spesifikasi pelanggan sesungguhnya adalah tanggung jawab bersama setiap komponen yang terlibat didalam perusahaan. Oleh karena itu, setiap karyawan harus dilengkapi salinan kebijakan tersebut dalam aktivitasnya agar tujuan perusahaan dapat dicapai dengan seksama.

Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk pada kegiatan produksi

  
BAB IV
Ruang Lingkup Audit


Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi masalah kegiatan produksi dan operasi. Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan sistem pengendalian manajemen proses produksi, personalia yang bertugas dalam proses produksi, dan aktivitas proses produksi yang dilaksanakan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar