LAPORAN AUDIT MANUFAKTUR
PADA PT XYZ
Pemeriksaan Akuntansi 2
DISUSUN OLEH :
GITA KARINA P.I.S (23212182)
IMAS MAYAWATTI (23212653)
3EB09
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
Kepada
Yth, Bapak Simorangkir
Di Cikarang
Kami
telah melakukan audit atas Operasi dan Produksi pada PT.XYZ. Audit kami tidak
dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan
perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan
keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang kegiatan Operasi dan
Produksi yang terjadi dalam perusahaan. Audit tersebut dimaksudkan untuk
menilai tepat jumlah, tepat mutu, tepat hasil produksi, dan biaya yang rendah. Audit atas Operasi dan Produksi yang
dilakukan diharapkan dapat memberikan saran perbaikan atas kekurangan kegiatan
operasi dan produksi perusahaan agar dimasa yang akan datang dapat dicapai
perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih
ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya.
Hasil
audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I :
Informasi Latar Belakang
Bab II :
Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III : Rekomendasi
Bab IV : Ruang Lingkup Audit
Dalam
melakukan audit kami telah memperoleh banyak bantuan,dukungan, dan kerjasama
dari berbagai pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik
ini.
BAB I
Informasi Latar
Belakang
PT. XYZ berlokasi di Cikarang Barat,
Bekasi, Jawa Barat. PT XYZ merupakan perusahaan injection Plastik bergerak
dibidang manufaktur elektrik dan elektronik dengan produksi cashing TV merk A dan beberapa spare part
otomotive
Susunan direksi Perusahaan adalah
sebagai berikut:
- Direktur Utama : N.J.S
- Manager Logistic : K.S.J
- General Manager : H.J.R
Sedangkan tujuan dilakukannya audit
adalah untuk :
- Menilai
apakah produk yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan pelanggan
(pasar).
- Menilai
apakah strategi serta rencana produksi dan operasi sudah secara cermat
menghubungkan santara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan dengan
ketersediaan sumber daya serta fasilitas yang dimiliki perusahaan.
- Menilai
apakah strategi, rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan
kelemahan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang
yang dimiliki perusahaan.
- Menilai
apakah proses transformasi telah berjalan secara efektif dan efisien.
- Menilai
apakah penempatan fasilias produksi dan operasi telah mendukung
berjalannya proses secara ekonomis, efektif, dan efisien.
- Menilai
apakah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produksi dan operasi telah
berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung
dihasilkannya produk yang sesuai dengan kualitas, kuantitas dan waktu yang
telah ditetapkan.
- Menilai
apakah setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi telah
melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telah
ditetapkan perusahaan.
BAB II
Kesimpulan Audit
Berdasarkan temuan (bukti) yang kami
peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi :
- Didalam jadwal induk produksi dan penilaian penggunaan kapasitas produksi terdapat beberapa kelemahan, diantaranya:
- Jadwal produksi induk tidak disusun berdasarkan penggunaan kapasitas produksi optimal.
- Seluruh kapasitas yang dimiliki tidak terserap dalam rencana produksi yang telah ditetapkan.
- Perusahaan tidak memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki produktivitas lebih tinggi dari yang ditetapkan perusahaan, tetapi penghargaan diberikan hanya kepada karyawan yang absensinya sangat baik.
- Kebijakan kualitas secara tertulis tidak merinci tugas-tugas penting bagian pengendalian kualitas dan setiap karyawan tidak dilengkapi salinan kebijakan tersebut dalam aktivitasnya.
Kriteria:
- Jadwal
produksi induk harus disusun berdasarkan penggunaan kapasitas produksi
optimal.
- Jadwal
produksi harus mampu meminimumkan :
- Biaya persediaan
- Biaya penyetelan (set up) mesin,
- Kerja lembur (over time).
- Waktu sumber daya menganggur (idle time resources), dan
- Penentuan tingkat persediaan yang optimal.
3. Pemberdayaan dan pelibatan karyawan dalam keberhasilan perusahaan dapat menimbulkan tantangan tersendiri pada karyawan dan mendorong mereka untuk bertanggung jawab dan berprestasi. Penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang memiliki produktivitas lebih tinggi dari yang ditetapkan sangat penting dalam menunjang majunya sebuah perusahaan.
4. Kebijakan kualitas secara tertulis harus merinci tugas-tugas penting bagian pengendalian kualitas dan setiap karyawan harus dilengkapi salinan kebijakan tersebut dalam aktivitasnya, agar setiap karyawan mampu memahami tugas penting masing-masing guna mencapai tujuan perusahaan seperti yang telah ditetapkan.
4. Kebijakan kualitas secara tertulis harus merinci tugas-tugas penting bagian pengendalian kualitas dan setiap karyawan harus dilengkapi salinan kebijakan tersebut dalam aktivitasnya, agar setiap karyawan mampu memahami tugas penting masing-masing guna mencapai tujuan perusahaan seperti yang telah ditetapkan.
Penyebab:
- Jadwal produksi induk tidak disusun berdasarkan penggunaan kapasitas produksi optimal melainkan sesuai permintaan customer saja.
- Perusahaan tidak memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki produktivitas lebih tinggi dari yang ditetapkan perusahaan.
- Kebijakan kualitas secara
tertulis yang dimiliki perusahaan tidak merinci tugas-tugas penting bagian
pengendalian kualitas.
Akibat:
- Seluruh kapasitas yang dimiliki tidak terserap dalam rencana produksi yang telah ditetapkan. Pada bulan tertentu bisa terserap 100%, tetapi bulan lain hanya 70%. Proses produksi tidak memenuhi target produksi sesuai dengan jadwal produksi yang telah ditetapkan.
- Penghargaan yang hanya diberikan kepada karyawan yang absensinya sangat baik akan mengakibatkan sebagian besar karyawan hanya akan mementingkan absensi individual tanpa mengedepankan kepentingan perusahaan dalam memenuhi tuntutan pasar. Sedangkan karyawan yang memiliki produktivitas lebih tinggi akan menurun semangatnya karena tidak adanya apresiasi atau penghargaan yang diberikan kepada mereka.
- Karyawan
kurang memahami serta menerapkan kebijakan tersebut dalam aktivitasnya
menghasilkan kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
BAB III
Rekomendasi
Hasil audit yang dilakukan menemukan
beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian manajemen dimasa yang akan
datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
- Kelemahan yang terjadi didalam jadwal induk produksi dan penilaian penggunaan kapasitas produksi yaitu jadwal produksi induk tidak disusun berdasarkan penggunaan kapasitas produksi optimal dan seluruh kapasitas yang dimiliki tidak terserap dalam rencana produksi yang telah ditetapkan
- Kelemahan yang terjadi dalam produktivitas dan nilai tambah yaitu perusahaan tidak memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki produktivitas lebih tinggi dari yang ditetapkan perusahaan.
- Kelemahan yang terjadi didalam Pengendalian kualitas yaitu kebijakan kualitas secara tertulis tidak merinci tugas-tugas penting bagian pengendalian kualitas dan setiap karyawan tidak dilengkapi salinan kebijakan tersebut dalam aktivitasnya.
Atas keseluruhan kelemahan yang
terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau langkah perbaikan yang
bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Rekomendasi:
- Perusahaan harus menentukan rencana produksi yang lebih baik dan berdasarkan kapasitas produksi optimal sehingga diharapkan seluruh kapasitas yang dimiliki dapat terserap dalam rencana produksi yang telah ditetapkan.
- Penghargaan tidak hanya diberikan kepada karyawan yang absensinya sangat baik, tetapi juga harus diberikan kepada karyawan yang memiliki produktivitas lebih tinggi dari yang ditetapkan perusahaan sehingga karyawan akan lebih termotivasi dan loyal dalam bekerja pada perusahaan.
- Kebijakan kualitas secara tertulis yang dimiliki perusahaan harus merinci tugas-tugas penting bagian pengendalian kualitas, agar setiap karyawan mengerti tugas masing-masing, memiliki kemampuan dan kemauan dalam memahami serta menerapkan kebijakan tersebut dalam aktivitasnya menghasilkan kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pengendalian kualitas tidak cukup dipahami sebagai pengendalian proses produksi yang hanya membebankan tanggung jawab kualitas produk kepada unit kendali kualitas. Dihasilkannya produk yang mampu memenuhi spesifikasi pelanggan sesungguhnya adalah tanggung jawab bersama setiap komponen yang terlibat didalam perusahaan. Oleh karena itu, setiap karyawan harus dilengkapi salinan kebijakan tersebut dalam aktivitasnya agar tujuan perusahaan dapat dicapai dengan seksama.
Keputusan untuk melakukan perbaikan
atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen, tetapi jika kelemahan ini
tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk
pada kegiatan produksi
BAB IV
Ruang Lingkup
Audit
Sesuai dengan penugasan yang kami
terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi masalah kegiatan produksi dan
operasi. Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan sistem pengendalian
manajemen proses produksi, personalia yang bertugas dalam proses produksi, dan
aktivitas proses produksi yang dilaksanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar