Kaligata atau Biduran
Kaligata adalah suatu alergi yang sering saya alami. Kaligata ini muncul ketika udara disekitar terasa dingin, pada sore maupun malam hari. Kejadian pertama muncul sekitar 3 tahun yang lalu, ketika itu sekujur badan saya terdapat banyak sekali bentol. mulanya hanya satu, saya kira itu hanya akibat gigitan nyamuk atau pakaian kotor, namun setelah saya mandi untuk yang kedua kalinya dan berganti pakaian lagi justru makin terasa gatal, bertambah banyak dan semakin melebar. merah, gatal, panas, itulah yang saya rasakan. Oleh dokter, saya diberi obat anti alergi dan bedak tabur penghilang gatal dengan rasa mentol akhirnya bentol-bentol itu tak bersisa di keesokan harinya. Namun, dalam waktu yang tidak dapat diperkirakan, beberapa bulan kemudian hingga sekarangpun kaligata itu kerap kali muncul tatkala udara terasa dingin.
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Urtikaria (dikenal juga dengan “hives, gatal-gatal, kaligata, atau biduran”) adalah kondisi kelainan kulit berupa reaksi vaskular terhadap bermacam-macam sebab, biasanya disebabkan oleh suatu reaksi alergi, yang mempunyai ciri-ciri berupa kulit kemerahan (eritema) dengan sedikit oedem atau penonjolan (elevasi) kulit berbatas tegas yang timbul secara cepat setelah dicetuskan oleh faktor presipitasi dan menghilang perlahan-lahan.
Meskipun pada umumnya penyebab urtikaria diketahui karena rekasi alergi terhadap alergen tertentu, tetapi pada kondisi lain dimana tidak diketahui penyebabnya secara signifikan, maka dikenal istilah urtikaria idiopatik. Urtikaria adalah gangguan dermatologiyang paling sering terlihat di UGD. Eritema berbatas tegas dan edema yang melibatkan dermis dan epidermis yang sangat gatal.Urtikaria dapat bersifat akut (berlangsung kurang dari 6 minggu) atau kronis (lebih dari 6 minggu). Berbagai macam varian urtikaria antara lain imunoglobulin E akut (IgE)-dimediasi urtikaria, kimia-induced urticaria (non-IgE-mediated), vaskulitis urtikaria, urtikaria autoimun, urtikaria kolinergik, urtikaria dingin, mastositosis, Muckle-Wells syndrome, dan banyak lainnya.
Urtikaria mungkin memiliki kemiripan dengan berbagai penyakit kulit lain yang serupa dalam penampilan antara lain pruritus termasukdermatitis atopik (eksim), erupsi obat makulopapular, dermatitis kontak, gigitan serangga, eritema multiforme, pityriasis rosea, dan lainnya biasanya. Namun, dokter yang berpengalaman mampu membedakan ini dari urtikaria karena penampilannya yang khas (lihat gambar).
Sejumlah faktor, baik imunologi dan nonimunologik, dapat terlibat dalam patogenesis terjadinya urtikaria. Urtikaria dihasilkan dari pelepasan histamin dari jaringan sel mast dan dari sirkulasi basofil. Faktor-faktor nonimunologik yang dapat melepaskan histamin dari sel tersebut meliputi bahan-bahan kimia, beberapa obat-obatan (termasuk morfin dan kodein), makan makanan laut sepertilobster, kerang, dan makanan-makanan lain, toksin bakteri, serta agen fisik. Mekanisme imunologik kemungkinan terlibat lebih sering pada urtikaria akut daripada urtikaria kronik. Mekanisme yang paling sering adalah reaksi hipersensitivitas tipe I yang distimulasi oleh antigen polivalen yang mempertemukan dua molekul Ig E spesifik yang mengikat sel mast atau permukaan basofil.
Diduga penyebab urtikaria bermacam-macam, diantaranya :
- obat
- udara/cuaca
- makanan
- gigitan/ sengatan serangga
- foto sensitizer
- inhalan
- kontaktan
- trauma fisik
- infeksi
- dan investasi parasit
- psikis
- genetik
- penyakit sistemik.
Pengobatan
Sebagian besar kasus urtikaria tidak perlu diperlakukan sebagai gejala yang berat dan kondisi sering akan lebih baik sendiri dalam beberapa hari.
Jika gejala urtikaria akut lebih serius atau kondisi tersebut terus berlangsung, dapat diatasi dengan antihistamin yang dijual bebas di apotek. Dokter mungkin meresepkan tablet kortikosteroid, meskipun harus kembali ke dokter jika gejala memburuk atau pengobatan tidak berhasil setelah dua minggu.
referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Urtikaria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar