logo gundar

logo gundar

Jumat, 26 Oktober 2012

DIRIKU

-->
SI GIGIH YANG TAK PERNAH MENYERAH


AKU.
Aku terlahir sebagai anak bungsu dari buah pernikahan ayah dan ibuku. Aku anak kelima dari lima bersaudara. Semua kakakku laki-laki,hanya aku yang perempuan.
Kota Udang adalah kota kelahiranku. Tempat dimana aku menghabiskan masa kanak-kanakku hingga remaja. Disana pulalah tempat pertama kali aku mengenyam pendidikan dasar hingga menengah. Pendidikan dasar kutamatkan di SD Negeri  1 Kubangdeleg yang berada tak jauh dari tempat tinggalku.
Selalu dengan hasil yang memuaskan ku tuntaskan pendidikan dasar selama 6 tahun. Ku raih nilai tertinggi di sekolahku kala itu. Itulah hal mendasar yang membuatku selalu menjadi kandidat penerima beasiswa yang diajukan wali kelas – wali kelasku setiap kenaikan kelas hingga aku lulus.
Keadaan ekonomi keluargaku sedang mengalami keterpurukan semenjak sesuatu terjadi pada kami saat itu. Tapi aku tak mau menyerah. Aku tak mau tertinggal di belakang teman – temanku. Aku tak mau menjadi orang yang bodoh dan malas. Akupun tak mau otakku mengalami keterpurukan seperti halnya terpuruknya ekonomi keluargaku saat itu. Aku menyadari segala yang terjadi dalam hidupku. Yang bisa ku lakukan hanya prestasi kelas dan nilai raport yang memuaskan yang dapat kutunjukkan pada keluargaku, dan kubuktikan pula dengan beasiswa yang ku dapat dari SD hingga SMA.
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berangsur – angsur keadaan ekonomi keluargaku pulih dan membaik bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya hinggaaku mampu menamatkan SMP di SMP Negeri  1 Karangsembung, SMA Negeri  1 Lemahabang Cirebon dan kurasakan pula bangku kuliah di Universitas Gunadarma Depok setelah melewati beberapa proses dan tahapan tes seleksi PT lainnya. Dan itupun aku alami beberapa kali kegagalan dan perjuangan. Namun sekali lagi aku tekankan, ‘aku tidak pernah menyerah!’.
Mugkin sekilas aku terlihat sedikit pendiam bagi yang baru mengenaliku,namun sebenarnya tidak begitu. tidak sepenuhnya aku diam. Aku tidak pernah diam dengan keadaan. Apalagi dengan keadaan gagal. Aku tipe orang yang tak pernah puas dengan saatu kali mencoba.
Hingga pada akhirnya ku dapatkan dua pilihan lolos seleksi. Yang  di PTN yang lumayan terkenal di kota Purwokerto Jawa Tengah dan yang kedua PTS terbaik di Indonesia.
Mencoba, mencoba, dan terus mencoba hingga sesuatu itu dapat ku raih!. Itulah ‘DIRIKU’.

Jumat, 19 Oktober 2012

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Iklim Bisnis di Indonesia dan Contohnya


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IKLIM BISNIS DI INDONESIA DAN CONTOHNYA


faktor-faktor yang mempengaruhi iklim bisnis Indonesia, mencakup:

(1) instabilitas makroekonomi,
(2) kualitas infrastruktur terutama: transportasi, listrik, dan telekomunikasi,
(3) korupsi baik yang bersumber dari pemerintah pusat maupun pemda,
(4) ketidakpastian kebijakan ekonomi,
(5) system hukum dan penyelesaian konflik,
(6) tarif dan administrasi pajak,
(7) ketrampilan dan pendidikan tenaga kerja,
(8) peraturan ketenagakerjaan baik dari pemerintah pusat maupun pemda,
(9) biaya dan akses pembiayaan (cost of finance and financial access),
(10) surat ijin baik dari pemerintah pusat maupun pemda,
(11) peraturan perdagangan dan bea-cukai baik nasional maupun regional,
(12) tingkat kriminalitas, pencurian dan kerusuhan,
(13) praktek-praktek monopoli,
(14) urusan pertanahan, dan
(15) perizinan usaha.

Contoh Faktor yang Mempengaruhi Iklim Bisnis di Indonesia, diantaranya:

1.      Instabilitas makroekonomi
Lingkungan ekonomi makro akan mempengaruhi operasional perusahaan yang dalam hal ini keputusan pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kinerja keuangan dengan perbankan.
Contohnya: Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang membatasi pembelian valuta asing (valas) yang bisa saja eksportir membeli di saat rupiah melemah dan menjualnya di saat rupiah menguat karena kebutuhan bisnis sehingga menanggung kerugian.

2.       Korupsi baik yang bersumber dari pemerintah pusat maupun pemda
Hal ini akan menyebabkan perusahaan yang jujur akan mengalami kerugian karena kehilangan kesempatan melakukan bisnisnya. Meski sesungguhnya hasil pekerjaanya jauh lebih baik dibanding perusahaan korup yang mengandalkan korupsi untuk mendapatkan tender dengan kualitas pekerjaan yang dapat dipastikan buruk.
Contohnya:
Dampak yg ditimbulkan dari korupsi bagi pengusaha cukup besar karena mereka harus mengeluarkan biaya tinggi, baik untuk perijinan, pajak dan lain-lain. Sedangkan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah yang sangat diharapkan oleh pengusaha untuk menunjang jalur perekonomiannya tidak pernah terwujud karena korupsi, kata Sofyan Wanadi.

3.       Pendidikan dan ketrampilan tenaga kerja
Pendidikan tenaga kerja merupakan alat untuk mengadopsi teknologi modern, sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dalam perekonomian. Jadi, jika banyak tenaga kerja yang tidak memiliki ketrampilan dan pendidikan yang menunjang maka kegiatan produksi tidak akan berjalan dengan lanscar dan menimbulkan efek yang buruk dalam pertumbuhan bisnis yang di jalankan.
Contohnya: Fleksibilitas tenaga kerja ternyata membuat perusahaan-perusahaan besar dan kecil berkembang. Sayangnya, pengusaha kelas menengah tidak ada. Hal ini menyebabkan ketimpangan dalam high cost economic. Menurut Sofjan , salah satu penyebab permasalahan tersebut karena regulasi yang menjadikan perusahaan-perusahaan susah bergerak. “Masalah yang kedua, juga mengenai masalah financing, infrastruktur, tapi yang terakhir ini adalah mengenai tenaga kerja,” ujarnya.

4.       Surat ijin baik dari pemerintah pusat maupun pemda
Pentingnya surat izin untuk produksi, membuat produsen merasa aman akan produksinya yang tidak bisa di ganggu dengan alasan ketidak amanan dalam berusaha, namun di Indonesia sangat sulit untuk mendapatkan surat izin tersebut, sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang besar dalam pengurusannya dan pengurusannya menimbulkan kerugian tersendiri secara personal yaitu pemilik perusahaan dan nantinya berujung kecilnya gaji pegawai.
Contohnya:
Bambang mencontohkan selama ini dia tidak mengetahui berapa waktu yang diperlukan untuk mendapatkan surat domisili. Surat ini sangat penting karena diperlukan untuk mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP). Namun faktanya, dalam proses perizinan surat domisili tidak dicantumkan kapan selesainya, sehingga pejabat daerah dengan leluasa meminta uang, bahkan memeras ke pengusaha. Begitu pula yang terjadi pada pengurusan surat Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan kelapa sawit, seperti terjadi di Buol.
5.      Tingkat kriminalitas, pencurian dan kerusuhan Ketidakamanan situasi akan memperburuk usaha, karena dengan tingginya tingkat kriminalitas, pencurian dan kerusuhan akan membuat kerugian pada pengusaha, apalagi yang baru membangun bisnisnya. Kehilangan barang akan menimbulkan kerugian yang besar dalam jangka waktu tertentu.
Contohnya:
Aksi ribuan buruh di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara menyisakan kerugian yang dialami oleh para pengusaha angkutan pelabuhan, diperkirakan mencapai Rp 6 miliar.






sumber:
 http://anisaalwiyahtaha.blogspot.com/2010/09/tugas-pertama-pengantar-bisnis.html
 http://evadwiandini.wordpress.com/2012/10/15/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-iklim-bisnis-di-indonesia/
 

Jumat, 12 Oktober 2012

Bisnis dan Peranannya

-->
Bisnis

 Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Seseorang (individu) yang berusaha menggunakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut dengan ‘Entrepreneur”.
Untuk menjalankan kegiatan bisnisnya seorang ‘entrepreneur’ harus mampu mengelola dan mengkombinasikan berbagai macam sumber daya yang dimiliki (6M : Money, Man, Material, Machine, Market, Method) sehingga mampu berproduksi secara optimal.
 Bentuk dasar kepemilikan bisnis
Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum:
  • Perusahaan perseorangan: adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.
  • Persekutuan: adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
  • Perseroan: adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewandirektur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan.
  • Koperasi: adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Klasifikasi
Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
  • manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
  • Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
  • Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
  • Bisnis ertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
  • Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
  • Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
  • Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
  • Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
  • Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
Fungsi dasar Bisnis
Fungsi dasar Bisnis antara lain meliputi :
  - Acquiring of raw material
  - Manufactoring of raw material
  - Distributing Product to Consumers
  - Mencari dan menemukan sumber bahan baku
  - Mengolah bahan baku menjadi produk jadi
  - Menyalurkan produk jadi ketangan konsumen

Bisnis = Perusahaan
Mengacu pada pendapat Raymond E Glosh (2001), Perusahaan dapat didefinisikan sebagai organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan jasa bagi pemuasan kebutuhan konsumen, serta diharapkan akan memperoleh laba bagi pemiliknya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsep perusahaan merupakan bagian dari konsep bisnis, namun demikian dalam pembahasan selanjutnya istilah ‘bisnis’ akan lebih sering dipergunakan dari pada ‘perusahaan’.

Konsep Lingkungan Bisnis
Adalah sekumpulan faktor2 tertentu yang akan mempengaruhi arah kebijakan dari suatu perusahaan dalam mengelola aktifitas bisnisnya.
Faktor2 tersebut meliputi lingkungan eksternal yang dibagi dalam lingkungan jauh (makro) yaitu : Politik, Ekonomi, Sosbud dan teknologi, dan lingkungan industri, serta lingkungan internal yaitu meliputi aspek-aspek dan kebijakan internal didalam lingkungan perusahaan.


Ø Lingkungan Jauh(Makro)
Lingkungan jauh (makro) terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya berada jauh diluar kendali perusahaan (bersifat : uncontrolable). Faktor makro yang biasanya menjadi titik perhatian perusahaan anatra lain : faktor Politik, Hukum, Ekonomi (kebijakan fiskal & moneter), Sosial Budaya dan Teknologi.
Lingkungan makro ini selain memberikan kesempatan dan peluang bagi perusahaan untuk maju dan mengembangkan bisnisnya, sekaligus juga dapat menjadi hambatan dan ancaman yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan.


Ø  Faktor Politik (Lingkungan makro)
Bagi para pengusaha, arah, kebijakan dan stabilitas politik menjadi faktor penting dalam berusaha. Situasi politik yang tidak kondusif akan berdampak negatif bagi dunia usaha, begitu pula sebaliknya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan faktor politik anatar lain :
  -Stabilitas nasional : hankamnas, makar, sparatis.
  -Jaminan keamanan (travel warning etc)
  -Pemerintahan yang legitimate & demokratis
  -Good Corporate Governance
  -Kepastian Hukum & Undang-undang, HAM dll.

Ø  Faktor Ekonomi (Lingkungan Makro)
Kondisi perekonomian disuatu negara/daerah secara langsung dapat mempengaruhi iklim bisnis dari perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, maka akan semakin buruk pula iklim bisnisnya.
Beberapa faktor penting terkait dengan kondisi ekonomi disuatu negara/daerah antara lain :
  -GNP, GDP dan Pendapatan Perkapita
  -Tingkat Inflasi, Suku Bunga
  -Investasi (PMA & PMDN)
  -Harga produk & Jasa
  -Ketersediaan Energi dan sarana prasarana lainnya
  -Pasar tenaga kerja

Ø  Faktor Sosial (Lingkungan Makro)
Kondisi sosial masyarakat memang bersifat dinamis dan selalu berubah dari masa ke masa, oleh karena itu perusahaan senantiasa dituntut mampu mengantisipasi perubahan kultur sosial masyarakat.
Kondisi sosial ini banyak sekali aspeknya misalnya sikap, gaya hidup, adat-istiadat, kultural, ekologis, demografis, religius, pendidikan maupun etnis tertentu.
Perubahan kondisi sosial biasanya terkait dengan perubahan sikap dan gaya hidup (life style) akibat peningkatan income, perubahan strata sosial maupun ekses dari perkembangan teknologi.

Ø  Faktor Teknologi (Lingkungan Makro)
Setiap perusahaan yang ingin tetap eksis dan berkembang bisnisnya, maka harus selalu mengikuti trend perkembangan teknologi terkini, sehingga produk dan jasa yang dihasilkan dapat selalu uptodate sesuai dengan keinginan konsumen.
Perusahaan harus bersifat responsive, aktif, kreatif terhadap setiap perkembangan inovasi teknologi baru. (lihatlah ketatnya persaingan teknologi di industri automotif dan ponsel).


Ø  Lingkungan Industri
Lingkungan industri lebih mengarah pada persaingan diantara suatu perusahaan penghasil produk yang sejenis dalam suatu area wilayah tertentu, Misal lingkungan industri otomotif untuk produsen motor di Indonesia adalah : Honda, Yamaha, Suzuki, Kawazaki, Kymko, Bajaj, dll.
Ada 6 (enam) variabel yang berpengaruh terhadap strategi bersaing dalam suatu lingkungan industri tertentu, yaitu :

 - Hambatan Memasuki Pasar (barier to Entry)
 Masuknya perusahaan pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi          perusahaan lama yang telah ada, misalnya terjadi perebutan pangsa pasar, sumber daya   yang terbatas dsb.
Ada beberapa faktor dan cara yang dapat dipakai untuk dapat menghambat masuknya pendatang baru kedallam suatu industri tertentu (barier to entry) antara lain : Skala ekonomi & Kecukupan Modal, Diferensiasi Produk, Peraturan Pemerintah, Akses ke Pemasok & Saluran Distribusi

 -Kekuatan Tawar Pembeli (Bargaining Power Buyers)
Pembeli (buyers) mampu mempengaruhi produsen untuk memotong harga produk tertentu, meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan serta mengadu perusahaan dengan kompetitor melalui berbagai keunggulan masing-masing.
Bagaimana hal ini bisa terjadi ?
Jika pembeli membeli dalam jumlah yang besar, Sifat produk umum, banyak pemasok mudah mencari substitusinya

-Kekuatan Tawar Pemasok (Bargaining Power Supplier)
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka untuk menaikkan harga bahan baku atau penurunan kualitas produk/jasa.
Pemasok akan kuat apabila :
 -Jumlah pemasok sedikit
 -Produk bahan baku & jasanya bersifat specifik
 -Tidak tersedia produk substitusi
 -Pemasok memiliki kemampuan untuk mengolah produk seperti yang dilakukan perusahaan/produsen


-Ketersediaan Produk Substitusi
Perusahaan dalam suatu indsutri tertentu bersaing pula dengan munculnya produk substitusi atau pengganti yang juga beredar dipasaran, sebab meskipun karakteristiknya berbeda barang substitusi mampu memberikan fungsi, manfaat atau jasa yang serupa bagi konsumen.
Konsumen yang realistis akan berpedoman pada prinsip : tiada rotan akarpun jadi.

-Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri Sejenis
Kondisi Pasar Persaingan dalam Industri, Misal : Monopolistic, Oligopoly, Pasar Persaingan Sempurna, akan sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat persaingan bisnis antara lain : Karakteristik jenis dari masing-masing produk (special/unique, convenience, complementer, consumptions), Jumlah kompetitor dan tingkat pertumbuhan industri.

-Pengaruh Stake Holder
Stake holder yang dimaksud disini adalah pihak diluar perusahaan yang secara langsung mempunyai pengaruh dan kepentingan terhadap perusahaan tersebut, misalnya : pemerintah, serikat pekerja, kreditor, pemasok, asosiasi, para pemegang saham, lingkungan masyarakat, dll.


Mengapa Bisnis Penting ?!   

Satisfy needs and wants > Customer Satisfactions
Profit & Continuity
Peranan bisnis sangatlah penting dalam kehidupan masyarakat, karena melalui kegiatan bisnis suatu perusahaan akan dapat memenuhi setiap kebutuhan (needs) keinginan (wants) dari masyarakat konsumen yang beraneka ragam, sehingga konsumen merasa terpuaskan (customer satisfactions).
Setiap perusahaan yang berkinerja baik dan mampu memberikan layanan yang memuaskan konsumen maka dipastikan akan memperoleh ‘profit’ atau keuntungan dan usahanya akan terus berkembang dengan pesat ‘going concern’.